TIDAK MUDAH BERKONSENTRASI
Berkonsentrasi adalah modal seorang
pelajar untuk mendapatkan pengetahuan dari apa yang dipelajarinya. Namun, tanpa
disadari ternyata berkonsentrasi terhadap objek bacaan sangatlah sulit.
Terganggunya kondisi fisik dan psikis adalah faktor yang sering di alami
pelajar. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Beban
pikiran yang menumpuk akan berpengaruh terhadap kondisi psikis pelajar.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa
kondisi fisik dan psikis berpengaruh terhadap rasa malas. Belajar dengan sistem
kebut semalam (SKS) adalah kebiasaan buruk pelajar. Mereka berpikir bahwa
membaca adalah kewajiban bukan kebutuhan. Padahal yang benar yaitu, bahwa
membaca adalah kebutuhan bukan kewajiban.
Zaman semakin modern, wajar alat-alat
canggih semakin populer dibandingkan buku. Satu hal lagi kebiasaan buruk
pelajar yaitu, menonton sinetron sampai larut malam dan belajar ditunda, lalu
kembali ke (SKS). Kenapa demikian? Karna yang disajikan televisi lebih menarik
dari pada buku yang berbahasa baku. Banyak pelajar berpendapat bahwa belajar
membosankan, berbeda dengan menonton sinetron. Walaupun sudah berjam-jam duduk
di depan televisi tidak pernah keluar kata bosan.
Ternyata terlalu banyak gangguan yang
tanpa di sadari berat sekali untuk disingkirkan. Lalu, apakah gangguan dalam
berkonsentrasi dapat di hilangkan? Jawabannya bisa, yang pertama, dengan
mengubah pemikiran kita. “Membaca adalah kebutuhan” terapkanlah konsep
tersebut. Ke dua, beri tujuan pada hidupmu seperti, untuk apakah kamu membaca ?
Untuk apakah kamu belajar dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan itu dibutuhkan
agar memotivasi kita. Ke tiga, cintailah apa yang akan kita baca atau pelajari
jangan sampai berpikiran negatif sebelum memulai membaca ataupun belajar. Ke empat,
buatlah catatan kecil agar memudahkan kita dalam mengingatnya.
Kebosanan timbul didasari dengan cara
baca yang monoton, jadi cobalah dengan gaya baru, seperti teman saya yang
membaca sambil mendengarkan musik lalu
ia terapkan hasil pemahamannya di tangga nada musik tersebut. Kemudian saat ia
akan mengingatnya kembali, cukup dengan mengingat musik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003.Pembinaa Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung : Refika Aditama.
Sutanto, Ready.2010.Kamus Kata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Lazuardi Buku Utama.
Tim Pustaka Widyatama/EYD Lengkap.2008. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Rusyana, Yus, dkk.1983. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).
Keterangan:
Narasi
(Iis Rohmawati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar